Pentingnya Literasi Digital dalam Menangkal Konten Negatif untuk Mewujudkan Pemilu Damai

 

Inilah pentingnya peran literasi digital dalam menangkal segaia konten negatif untuk mewujudkan pemilu yang damai.

Oleh karena itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan dan Google Indonesia menyelenggarakan kegiatan literasi digital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran literasi digital dalam menangkal segaia konten negatif untuk mewujudkan pemilu yang damai.

Kebutuhan literasi digital, sebagaimana dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, semakin nyata apalagi di tengah penyelenggaraan pemilu yang saat ini kita hadapi.

"Di mana kemunculan konten yang melanggar peraturan perundangan serta mengandung informasi yang sangat dapat semakin mudah beredar," katanya di Makassar, kemarin.

Konten yang melanggar peraturan adalah informasi tidak benar yang ditemukan pada unggahan video 17 Januari 2024 dengan ditemukannya kotak suara ganda di kota Makassar.

“Inilah salah satu contoh nyata bagaimana sebuah hoaks bisa memanipulasi kepercayaan masyarakat pada institusi pemilu,” lanjutnya.

Budi menambahkan, dalam meningkatkan kemampuan masyarakat agar terhindar dari hoaks sebagai konten negatif, Kemenkominfo terus melakukan upaya mengadakan gerakan literasi digital dengan berfokus pada 4 pilar materi, yaitu digital skills, digital safety, digital culture, dan digital ethics.

“Dari materi 4 pilar literasi digital ini, ada tips yang ingin saya bagikan agar kita semua tidak menjadi korban akibat dari penyebaran hoaks yaitu dengan mengingat BAS, baca informasi dengan hati hati, ayo cek dulu kebenaran informasinya, dan stop informasi bohong dan juga mengandung unsur SARA,” pungkasnya.(Ati)

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © infontbnow. Designed by OddThemes