Tumbuh 5,04%, Ini Sektor Penopang Pertumbuhan Ekonomi RI 2023



Perekonomian Indonesia pada tahun 2023 berhasil tumbuh sebesar 5,04% secara tahunan (year on year/yoy), meskipun Indonesia menghadapi tantangan dari perlambatan ekonomi global, dan penurunan harga komoditas ekspor.


Adapun, pertumbuhan ekonomi ini tidak terjadi begitu saja, melainkan karena adanya dorongan dari sektor-sektor penopang.


Pasalnya, perusahaan dari sektor-sektor ini mampu memberikan kontribusi positif, terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.


Kontribusi yang diberikan para perusahaan dari sektor-sektor tersebut, mencapai Rp20.892,4 triliun pada tahun 2023.


5 Sektor Penopang yang Bantu Pertumbuhan Ekonomi RI

Berikut lima sektor penopang yang bantu pertumbuhan ekonomi RI:


1. Sektor Pertanian - Tumbuh 3,67%

Sektor pertanian pada tahun 2023 tumbuh sebesar 3,67% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 2,59% yoy. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 13,35% terhadap PDB Indonesia.


Pertumbuhan sektor pertanian ini didukung oleh peningkatan produksi tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan produksi antara lain adalah padi, jagung, kelapa sawit, karet, kopi, kakao, ayam, telur, sapi, susu, ikan, dan kayu.


Sektor pertanian juga mendapat dukungan dari kebijakan pemerintah yang berupaya meningkatkan kesejahteraan petani, seperti program bantuan langsung tunai, subsidi pupuk dan benih, bantuan alat dan mesin pertanian, serta program ketahanan pangan.


Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan agroindustri dan agrowisata, yang dapat meningkatkan nilai tambah dan pendapatan petani.



2. Sektor Industri Pengolahan - Tumbuh 4,21%

Sektor industri pengolahan pada tahun 2023 tumbuh sebesar 4,21% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 3,86% yoy. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 19,87% terhadap PDB Indonesia.


Pertumbuhan sektor industri pengolahan ini didorong oleh peningkatan produksi industri makanan, minuman, tembakau, tekstil, pakaian, kulit, kayu, kertas, kimia, farmasi, logam, mesin, kendaraan, dan peralatan listrik. Beberapa industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi antara lain adalah industri farmasi, industri makanan, dan industri kendaraan.


Sektor industri pengolahan juga mendapat dukungan dari kebijakan pemerintah yang berupaya meningkatkan daya saing dan produktivitas industri, seperti program pemulihan ekonomi nasional, program padat karya, program peningkatan kualitas sumber daya manusia, program pengembangan kawasan industri, serta program pengembangan industri hilir dan hulu.


Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan industri strategis dan prioritas, seperti industri pertahanan, industri digital, industri halal, dan industri kendaraan listrik.


3. Sektor Konstruksi - Tumbuh 6,12%

Sektor konstruksi pada tahun 2023 tumbuh sebesar 6,12% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 5,27% yoy. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 10,28% terhadap PDB Indonesia.


Pertumbuhan sektor konstruksi ini didorong oleh peningkatan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Beberapa proyek infrastruktur yang berlangsung pada tahun 2023 antara lain adalah pembangunan jalan tol, jembatan, bandara, pelabuhan, kereta api, bendungan, irigasi, listrik, dan air bersih.


Sektor konstruksi juga mendapat dukungan dari kebijakan pemerintah yang berupaya meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur, seperti program percepatan pembangunan infrastruktur, program peningkatan anggaran infrastruktur, program kerja sama pemerintah dan badan usaha, serta program pengembangan infrastruktur berkelanjutan.


Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan industri konstruksi, yang dapat meningkatkan kapasitas dan kemandirian kontraktor, konsultan, dan bahan bangunan nasional.



4. Sektor Perdagangan dan Jasa - Tumbuh 5,32%

Sektor perdagangan dan jasa pada tahun 2023 tumbuh sebesar 5,32% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 4,91% yoy. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 43,67% terhadap PDB Indonesia.


Pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa ini didorong oleh peningkatan aktivitas perdagangan, baik domestik maupun internasional, serta peningkatan permintaan jasa, seperti jasa keuangan, jasa informasi, jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa pariwisata, dan jasa lainnya.


Beberapa subsektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi antara lain adalah subsektor jasa informasi, subsektor jasa keuangan, dan subsektor jasa pariwisata.


Sektor perdagangan dan jasa juga mendapat dukungan dari kebijakan pemerintah yang berupaya meningkatkan iklim usaha dan pelayanan publik, seperti program reformasi perizinan, program perlindungan konsumen, program peningkatan kualitas standar, program pengembangan ekonomi digital, serta program pengembangan ekonomi kreatif.


Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan sektor perdagangan dan jasa yang berorientasi pada ekspor, seperti sektor jasa informasi, sektor jasa keuangan, dan sektor jasa pariwisata.


Jika sektor-sektor tersebut memiliki kontribusi yang baik, itu artinya kinerja dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor tersebut, mayoritas juga baik. Apalagi jika perusahaan berhasil masuk sebagai top sektor di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)!


Contohnya seperti di subsektor jasa, khususnya jasa keuangan yang memiliki pertumbuhan tertinggi. Bahkan, tidak sedikit yang merekomendasikan empat saham bank besar, yakni BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI untuk dikoleksi dan pastinya berpotensi cuan.

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © infontbnow. Designed by OddThemes