Pemerintah Siapkan Platform Terpadu Mudik Gratis untuk Hindari Penumpukan

March 05, 2025


Pemerintah menyiapkan platform terpadu untuk mudik gratis bernama Nusantara Hub untuk memastikan menghindari penumpukan di satu moda dan distribusi yang merata penggunaan transportasi mudik gratis oleh para pemudik.

"Jadi tahun ini kami akan launching nanti yang lead adalah Kementerian Perhubungan untuk membuat platform terpadu mudik gratis Nusantara Hub," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno dalam konferensi pers usai rapat tingkat menteri terkait persiapan hari raya dan libur Idul Fitri di Jakarta, Rabu.

Dia menyampaikan platform tersebut akan digunakan untuk memastikan adanya distribusi penumpang yang merata dalam moda transportasi, seperti bus, dalam periode mudik Lebaran.

Tidak hanya itu platform tersebut juga akan digunakan sebagai koordinasi data di antara para penyedia moda transportasi, yang kemudian dapat pula diakses oleh para pemudik.

Dia juga memastikan pemerintah sudah membahas mengenai diskon tarif tol, penurunan harga tiket penerbangan domestik, dan perjalanan lain. Mengingat potensi pergerakan masyarakat selama periode libur Idul Fitri baik ke kampung halaman maupun lokasi wisata.

"Jadi kita atur juga bahwa nanti diskon akan diatur, agar juga mengurangi penumpukan arus mudik dan arus balik di tanggal-tanggal tertentu sehingga mengurangi jam," katanya.

Turut dibahas pula dalam rapat itu mengenai kepastian stok pangan, pemeriksaan kesehatan para pengemudi moda transportasi mudik, serta upaya perbaikan infrastruktur terutama yang berada di daerah.

Dia mengatakan pemerintah daerah akan dilibatkan dalam perbaikan infrastruktur, termasuk jalan dan jembatan serta rest area yang akan digunakan oleh para pemudik.

"Termasuk juga tadi kita cek satu persatu mengenai kondisi obyek pariwisata dan juga berbagai macam fasilitas yang mendukung kenyamanan masyarakat dalam liburan Idul Fitri," demikian Pratikno.

Tani Merdeka Indonesia NTB Siap Sukseskan Swasembada Pangan Nasional

February 28, 2025

 

Sebanyak 200 anggota Tani Merdeka Indonesia (TMI) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) NTB periode 2025-2029 resmi dilantik oleh Ketua DPP TMI, Don Muzakir, di Graha Bhakti Praja, Kantor Gubernur NTB, Kamis (27/2/2025). Dalam kesempatan tersebut, mereka menyatakan komitmennya untuk mendukung program swasembada pangan nasional.

Gubernur NTB yang diwakili oleh Asisten Daerah II Setda NTB, Fathul Gani, menegaskan keberadaan TMI di NTB memiliki peran strategis dalam mensukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah pusat.

“Semoga NTB terus menjadi daerah swasembada pangan, mengingat semakin banyak keterlibatan masyarakat, khususnya di sektor pertanian, termasuk generasi muda,” ujar Fathul Gani.
Lebih lanjut, Ia mengatakan NTB memiliki sejarah panjang dan pengalaman gemilang dalam swasembada pangan, sehingga daerah ini memiliki modal besar untuk mendukung visi Presiden Prabowo dalam ketahanan pangan nasional. “Saya kira NTB sudah berhasil dalam mengawal program pemerintah, salah satunya melalui program ‘Gogo Rancah’ yang terbukti mendukung ketahanan pangan,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPP Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, mengatakan organisasi ini berkomitmen untuk memerdekakan petani, yaitu dengan memastikan akses yang lebih mudah terhadap kebutuhan pertanian serta menjembatani kepentingan petani dengan pemerintah. Selain itu, TMI juga berperan sebagai mitra strategis pemerintah dalam mensosialisasikan program swasembada pangan nasional.

“Bantu pemerintah, jangan menjadi benalu. Jadilah mata dan telinga dalam memastikan suksesnya swasembada pangan di tingkat desa hingga pelosok dusun,” tegas Don.

Sebagai langkah konkret, Don menyatakan bahwa TMI akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian RI untuk meningkatkan kualitas produksi pertanian dengan menyediakan benih padi gratis bagi petani di seluruh Indonesia, termasuk di NTB.

“Agar produktivitas petani mencapai surplus dan hasil panennya berkualitas, kami akan memfasilitasi mereka dengan bibit unggul serta memastikan penyaluran pupuk langsung ke kelompok tani,” jelasnya.

Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia NTB terpilih, M. Khairul Ar, mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran DPC, DPW, DPD, serta Forkopimda atas dukungan yang diberikan. Ia berharap kerja sama antaranggota dan pemangku kepentingan terus dipupuk demi keberhasilan program swasembada pangan.

“Kerja sama adalah kunci utama untuk mewujudkan mimpi besar Presiden Prabowo dalam ketahanan pangan nasional,” kata Khairul.

Di sisi lain, Muhammad Ali, salah satu perwakilan kelompok tani NTB, mengungkapkan harapannya agar pengurus TMI NTB bekerja dengan jujur dan transparan demi terwujudnya cita-cita swasembada pangan.

“Berilah senyum kepada petani, karena mereka adalah ujung tombak dalam mensukseskan swasembada pangan nasional. Semoga petani NTB benar-benar merdeka!” tegas Ali.

Pengendalian Pangan Energi Kunci Jadi Negara Super Power A

February 28, 2025

 


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mengatakan jika pangan dan energi telah dikendalikan maka Indonesia mampu menjadi negara super power.

Amran Sulaiman saat membuka sidang umum mejelis umum (SUMU) Perhimpunan Ikatan Alumni PTN Indonesia (Himpuni) di Makassar, Jumat, mengatakan jika pangan mampu dikendalikan maka negara tidak perlu lagi melakukan impor hingga 50 tahun ke depan.

"Pangan kita kendalikan, energi kita kendalikan, inilah yang akan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia dan kalau seperti ini Indonesia 50 tahun ke depan kita tanpa impor," jelasnya.

Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Unhas ini mengatakan begitu pentingnya ketahanan pangan bagi sebuah negara seperti Indonesia. Dimana Indonesia pernah dilanda krisis ekonomi dan COVID-19, namun masih bisa dihadapi.

Kondisi ini tentu akan berbeda ketika negara seperti Indonesia menghadapi krisis pangan.

"Pangan sangat strategis untuk Indonesia. Kalau krisis ekonomi Indonesia masih bisa bertahan, krisis seperti COVID-19, Indonesia masih bisa bertahan. Tapi kalau kita krisis pangan, itu menjadi masalah besar," jelas Mentan Amran.

Pada momentum penyelenggaraan Sidang Himpuni yang diikuti 41 PTN itu, Amran Sulaiman menggarisbawahi bawahi potensi 10 juta alumni perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia yang tergabung dalam Himpuni.

Ia menjelaskan, jika 10 juta alumni PTN bergerak bersama, maka akan sangat mampu mengawal Indonesia Emas. Dirinya mengajak Himpuni berkolaborasi dengan Kementan memperkuat sektor pertanian.

"Alumninya 10 juta seluruh Indonesia, kalau ini bergerak bersama-sama, ini akan terjadi getaran yang luar biasa untuk mengawal Indonesia Emas ke depan," katanya

Mentan kembali menegaskan optimistisme bisa mewujudkan negara super power apabila alumni PTN berkolaborasi mengawal gagasan besar Presiden RI Prabowo Subianto.

"Mengawal cita-cita pendiri bangsa, kami yakin Indonesia akan menjadi negara super power ke depan," katanya.

Investasi dan Hilirisasi sebagai Kunci Wujudkan Pemerataan Ekonomi Nasional

February 26, 2025

 



Target pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun mendatang bukanlah merupakan impian, tetapi merupakan rencana yang didasarkan pada kajian mendalam dan komitmen untuk membawa Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Deregulasi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Dendy Apriandi.

“Angka 8 persen yang dicanangkan Bapak Presiden Prabowo itu bukan angka sembarangan, itu adalah angka yang sangat ambisius, tetapi merupakan target yang harus kita capai,” ungkap Dendy.

Dia menekankan bahwa untuk mencapai target tersebut, investasi dan hilirisasi menjadi dua pilar penting yang harus diperkuat, mengingat kontribusi kedua sektor tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 32 persen.

Dendy juga mencatat bahwa sejak 2025 hingga 2029, Indonesia harus menggenjot investasi yang masuk dengan peningkatan tahunan sebesar Rp 300 triliun hingga Rp 400 triliun.

Peningkatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung hilirisasi sebagai strategi utama dalam mempercepat proses industrialisasi dan pemerataan ekonomi.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, menambahkan bahwa hilirisasi dan investasi merupakan ujung tombak pertumbuhan ekonomi.

Dalam arahannya, Todotua menyatakan pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan realisasi target investasi.

“Pemerintah, lewat Kementerian PPN/Bappenas, telah menargetkan realisasi investasi sebesar Rp13.528 triliun dalam lima tahun mendatang. Merealisasikan target ini membutuhkan kerja keras dan kolaborasi antara pusat dan daerah.” Ucapnya/

Konsultan Senior Lembaga Management FEB Ul, Toto Pranoto, dalam kesempatan terpisah, juga menilai bahwa mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen bukanlah hal yang mustahil.

Menurut Toto, selain dukungan dari investasi domestik, Indonesia juga harus memanfaatkan sumber pembiayaan eksternal.

“Hilirisasi tambang, terutama nikel, telah menunjukkan dampaknya yang luar biasa,” katanya.

Toto mencontohkan bagaimana kebijakan hilirisasi nikel telah meningkatkan nilai ekspor Indonesia secara signifikan. Pada tahun 2013, ekspor bijih nikel dan turunannya hanya mencapai USD 5,4 miliar, namun pada tahun 2022, nilai ekspor tersebut melonjak menjadi USD 35,6 miliar.

“Hilirisasi dapat meningkatkan nilai tambah komoditas Indonesia, yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi,” tegas Toto.

Secara keseluruhan, investasi dan hilirisasi dipandang sebagai kunci utama bagi Indonesia dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi serta pemerataan ekonomi yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.

Presiden Perintahkan Harga-harga Sembako diturunkan Jelang Ramadhan

February 21, 2025


Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajaran menterinya untuk menurunkan harga-harga sembako dan sejumlah komoditas menjelang bulan Ramadhan yang diperkirakan jatuh pada awal Maret 2025.

Dalam acara makan siang bersama dengan sejumlah menteri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, Presiden meminta harga-harga sembako itu harus lebih murah dibandingkan Ramadhan tahun lalu, dan untuk beberapa komoditas harganya harus lebih murah daripada harga di Malaysia.

“Pak Presiden ingin bring down the price (menurunkan harga, red.), harus lebih murah dari (Ramadhan) tahun lalu, dan beberapa item harus lebih murah dari Malaysia,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat ditemui selepas acara makan siang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Oleh karena itu, Sudaryono menyebut Kementerian Pertanian pada Senin besok (24/2) bakal menggelar operasi pasar di 500-an titik di berbagai daerah di Indonesia.

Targetnya, titik-titik yang menjadi sasaran operasi pasar bertambah menjadi 4.000 pada awal puasa, Sudaryono menambahkan.

“Kita bisa lakukan operasi pasar beras, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, kemudian ya sembako, daging termasuk, daging beku,” kata Wamentan Sudaryono.

Wamentan optimistis kementeriannya mampu memenuhi perintah Presiden menurunkan harga-harga sembako menjelang Ramadhan.

“Ya harus, kami pastikan itu dilaksanakan. Mau gak mau, kan memang musti untung. Pengusahanya boleh untung, tetapi untungnya jangan sampai jor-joran terus kemudian masyarakat yang dirugikan. Itu saja intinya,” kata Sudaryono.

Selain Wamentan, beberapa menteri dan pejabat lainnya juga ikut acara makan siang bersama Presiden siang ini. Pejabat-pejabat yang makan siang bersama Presiden hari ini yaitu Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perumahan Maruarar Sirait, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani.

Kemudian, ada pula Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Kepala BIN M Herindra, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aris Marsudiyanto, dan Direktur Utama PT Pindad Sigit P. Santosa.

Gerakan Efisiensi Nasional

February 20, 2025

Gerakan Efisiensi yang digaungkan Presiden Prabowo, dengan slogan Pemerintahan Bersih yang berpihak kepada kepentingan rakyat, seharusnya kita sambut dengan memberikan dukungan yang gegap gempita, agar gerakan itu menjadi GERAKAN NASIONAL dan menjadi pola pikir bagi setiap penyelenggara negara.

Namun sayangnya, ide cerdas tersebut justru dipelintir dan dibelokkan seolah kebijakan yang diambil Presiden hanya untuk sekadar menyelamatkan janji Presiden, memberikan Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia, yang dipersepsikan sebagai kebijakan populis hanya untuk mendapatkan dukungan rakyat.

Mereka yang antipati tersebut adalah mereka yang selama ini nyaman dengan kondisi rakyat yang bodoh dan miskin, serta mereka yang selama ini nyaman dengan perilaku korup sebagai pejabat penyelenggara negara atau berperilaku sebagai oligarki hitam.

Tulisan singkat ini didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman panjang sebagai birokrat, akademisi, politisi, dan pengusaha, untuk memberikan nuansa pemahaman yang berbeda dari berita-berita viral yang menyesatkan masyarakat umum, sehingga menghadirkan demo anak-anak kita yang seharusnya bersyukur dengan apa yang dilakukan oleh Pemerintahan Prabowo.

1. Kita semua paham, mengerti, dan merasakan bahwa hampir semua proyek-proyek APBN/APBD dimark-up hingga 20%, ada yang lebih dan ada yang kurang dari presentasi itu. Gerakan efisiensi Presiden Prabowo dengan slogan Pemerintahan yang bersih adalah menghilangkan mark-up, mengembalikan nilai proyek pada harga yang sesungguhnya.
Sudah menjadi rahasia umum, untuk mendapatkan pekerjaan, seorang pengusaha harus menyetor 15% kepada pemilik proyek; 5% untuk pimpinan proyek; dan 5% untuk kepentingan lainnya, yaitu panitia tender, pengawas lapangan, dan pemeriksa eksternal. Justru ada yang mengawalnya dari Jakarta agar proyek tersebut bisa dialokasikan ke daerah tertentu, yang nilainya 5% sampai 10%. Artinya, patut diduga 30% akan hilang dalam perjalanan, diambil 10% keuntungan pemborong, PPN 10%, dan PPh 2%. Dengan demikian, nilai yang terbangun tidak sampai 50% dari nilai pagu di APBN/APBD. Namun, sekali lagi, ini tergantung apakah itu proyek aspirasi atau murni proyek daerah.

2. Gerakan efisiensi kedua adalah mengkaji ulang proyek-proyek yang memang tidak diperlukan. Kita tahu ada proyek yang dibangun tetapi tidak dimanfaatkan sama sekali. Contohnya adalah pembangunan pusat perdagangan ikan yang salah lokasi, akhirnya hanya diisi oleh beberapa pedagang ikan hias; pembangunan stasiun kereta api padahal belum ada relnya; pembangunan gedung diklat yang sampai roboh hanya digunakan untuk sewa pernikahan; serta pembangunan LRT untuk ASEAN Games yang tidak termanfaatkan sama sekali. Akhirnya, PT KAI harus menanggung kerugian operasional bulanan. Saat ini, LRT hanya digunakan oleh masyarakat untuk wisata dalam kota yang pendapatannya sangat tidak memadai.

3. Gerakan efisiensi yang ketiga adalah dengan mengurangi atau menghilangkan kegiatan-kegiatan yang tidak perlu yang diyakini merupakan pemborosan APBN/APBD, seperti yang dimaksud Presiden dengan FGD, jalan-jalan ke luar negeri, bimtek, rapat-rapat di hotel, dan pembelian alat tulis kantor yang berlebihan. Sering kita saksikan menjelang akhir tahun berbagai kegiatan seminar/rapat/FGD yang memenuhi hotel-hotel hanya untuk menghabiskan anggaran.

Alasan klasik adalah "kalau anggaran tidak habis, tahun depan anggaran akan dikurangi." Menurut hemat kami, penilaian kinerja kementerian/lembaga yang diukur dari habisnya anggaran merupakan penilaian yang sesat. Sudah berkali-kali saya sampaikan kepada pemerintah agar penilaian berbasiskan program dan penghematan anggaran, bukan berbasiskan proyek. Akibatnya, ditemukan proyek-proyek fiktif hanya sekadar untuk menghabiskan anggaran.

4. Gerakan efisiensi berikutnya adalah konservasi energi, yaitu penghematan pemakaian energi, baik dengan memperbaiki cara penggunaan atau dengan menggunakan peralatan yang hemat energi. Seperti mengatur pemakaian listrik agar tidak berlebihan, mematikan lampu pada siang hari, atau pada saat tutup kantor, serta mematikan AC pada saat tidak lagi digunakan. Semuanya bisa dilakukan tanpa usaha yang besar, atau dengan menggunakan energi terbarukan, seperti solar cell. Banyak cara untuk melakukan konservasi energi, namun program yang baik ini yang digaungkan sejak tahun 80-an, timbul tenggelam karena pemerintah sebagai pemilik otoritas tidak konsisten melaksanakan kebijakan tersebut secara berkelanjutan.

Program efisiensi ini adalah hal biasa dilakukan di korporasi, karena dengan melakukan itu, perusahaan bisa bersaing di era persaingan yang semakin ketat. Namun sayangnya, gerakan yang luar biasa cerdas ini dipelesetkan, seolah-olah menghilangkan proyek-proyek strategis, memotong dana pendidikan dan dana kesehatan, sehingga menimbulkan kegaduhan.

Dilalahnya, mereka yang antipati karena terganggunya kepentingan mereka, ditunggangi oleh kepentingan politik yang memang menginginkan rakyat dan bangsa Indonesia tetap bodoh dan tetap dalam kendali oligarki hitam dan asing.

Kebijakan efisiensi Presiden Prabowo akan semakin lengkap apabila Presiden sekaligus meluruskan penggunaan anggaran yang tidak pada tempatnya, melanggar konstitusi, antara lain dana pendidikan untuk perguruan tinggi/sekolah kedinasan.

RDP tanggal 19 Februari 2025 antara beberapa asosiasi pendidikan dengan Komisi X juga membahas adanya penggunaan dana pendidikan 20% dari APBN yang dialokasikan ke perguruan tinggi/sekolah kedinasan kementerian/lembaga di luar Kementerian Pendidikan. Ini jelas melanggar amanat konstitusi yang sudah judicial review dan diputuskan oleh MK bahwa dana yang digunakan oleh sekolah yang dibangun oleh kementerian/lembaga di luar Diknas, tidak termasuk kuota 20% dana pendidikan. Dilalahnya, pendirian sekolah kedinasan ini seperti jamur tumbuh di waktu hujan, dan ini di luar tugas dan fungsi mereka, menjadi tempat penampungan birokrat yang menjelang pensiun atau mereka yang tidak termanfaatkan, yang tidak punya visi dan pemahaman tentang pendidikan.

Sekolah kedinasan dimungkinkan khususnya untuk bidang-bidang yang tidak diselenggarakan oleh PTN dan PTS. Sekolah kedinasan harusnya non-gelar, untuk menambah keahlian, bukan hanya untuk memperpanjang gelar kesarjanaan. Untuk diketahui, dana operasional per-mahasiswa sekolah kedinasan jauh lebih tinggi dari biaya yang dialokasikan untuk PTN. Dampak yang nyata:

Status dosen sebagai ASN di kementerian/lembaga non-Diknas yang mendapatkan Tukin, dan status mereka yang merangkap sebagai dosen mendapatkan tunjangan serdos, yang membuat dosen di bawah Kementerian Pendidikan meminta juga untuk dibayarkan Tukin, dengan argumentasi demi keadilan.

Menurut pendapat kami, seharusnya mereka yang dosen ASN di kementerian/lembaga non-Diknas yang mendapatkan serdos, tidak lagi menerima Tukin, atau ditetapkan salah satu yang paling tinggi. Tidak seharusnya pemerintah memenuhi tuntutan Tukin dari dosen ASN Diknas.

Tukin adalah tunjangan kinerja kepada kementerian/lembaga yang telah melakukan reformasi birokrasi, sementara serdos diberikan kepada dosen untuk kinerjanya sebagai dosen yang melaksanakan tridarma. Dua hal yang berbeda dengan status yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama. Kasus yang sama, seseorang sebagai guru mendapat tunjangan profesi guru, tapi juga merangkap sebagai dosen yang menerima tunjangan serdos, ini karena kelemahan sistem, sehingga tidak terpantau siapa yang merangkap jabatan tersebut.

Kalau pemerintah memenuhi tuntutan dosen ASN Dikti untuk membayarkan Tukin, artinya telah memberikan tunjangan ganda dengan tujuan yang sama, kinerja sebagai birokrat dan kinerja sebagai dosen. Siapapun yang menerimanya bisa dikategorikan melakukan tindakan korupsi. Meluruskan penggunaan anggaran yang tidak pada tempatnya bisa dilakukan untuk Gerakan Efisiensi Episode Kedua. Semoga Gerakan Efisiensi Episode Pertama bisa mencapai sasaran. Untuk itu, pemerintah harus kuat melawan gerakan-gerakan untuk perubahan menuju Indonesia Emas.

Dukung Logistik MBG – Ketersediaan Daging, Ayam dan Telur Jadi Fokus Disnakeswan NTB

February 18, 2025

 

    

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB diberi tugas untuk menyiapkan ketersediaan daging, ayam dan telur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2025 ini. Tiga sumber protein ini menjadi penting untuk tetap tersedia secara rutin, sehingga ekosistem penyediaan stok logistik tersebut harus tetap lancar.

Kepala Disnakeswan NTB, Muhamad Riadi mengatakan, untuk ketersediaan telur, pihaknya tak khawatir karena produksi telur di dalam daerah mencukupi. Bahkan mengalami over produksi di Bulan Desember 2024 kemarin. Begitu juga dengan ketersediaan daging sapi di NTB tak ada yang perlu dikhawatirkan karena stok sapi di NTB sangat mencukupi.

“Kita di NTB daerah produsen sapi, kita peringkat empat nasional untuk penyediaan daging merah,” kata Muhamad Riadi kepada Ekbis NTB, Senin 17 Februari 2025.

Namun yang menjadi kekhawatirannya yaitu ketersediaan daging broiler jika permintaan tinggi. Sebab ada tantangan yang perlu dicarikan jalan keluar di bawah. Misalnya perusahan mitra hanya mau bermitra dengan peternak di dalam daerah jika kandang ayam ditingkatkan dengan sistem close house.

Kandang broiler sistem closed house adalah kandang tertutup yang menjamin keamanan secara biologi dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga lebih sedikit stress yang terjadi pada ternak, sehingga produktifitasnya menjadi lebih tinggi.

“Kalau kandang open house mereka tak mau, mungkin karena pertimbangan berat badan harian unggas bisa diprogram jika pakai close house. Namun peternak kita banyak dengan kandang-kandang yang kapasitasnya kecil sekitar 2.500 ekor, jika diupgrade ke sistem close house rugi dia, karena minimal baru ketemu skala keekonomiannya sekitar 5000 ekor,” katanya.

Terkait dengan persoalan tersebut, pihaknya kata Riadi sudah melakukan komunikasi dengan dengan perusahaan mitra untuk meningkatkan produksi ayam broilernya, sehingga NTB betul sispa-siap dengan program MBG yang menjadi program prioritas pemerintah.

Terkait dengan telur, pihaknya sedang mendorong peternak puyuh di NTB agar mengembangkan usahanya dalam rangka menyediakan produk telur puyuh untuk MBG. Sebab sangat penting diversifikasi protein untuk makan harian kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program ini. Sehingga tak hanya telur ayam broiler yang dibutuhkan, namun telur puyuh juga perlu disediakan.

“Kami mendorong kedepan supaya peternak-peternak kita memelihara puyuh. Karena ini saya lihat cukup ekonomis dan kompetitif. Pasarnya masih sangat terbuka, sebab selama ini puyuh kita datangkan dari luar,” katanya.

 
Copyright © infontbnow. Designed by OddThemes