NTB Jadi Proyek Percontohan Manajemen Krisis Kepariwisataan



JAKARTA-NTB ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sebagai proyek percontohan Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK) Daerah. NTB dianggap memiliki komitmen terhadap sektor pariwisata. Penunjukan NTB tersebut berbarengan dengan dua provinsi lainnya yakni Riau dan Jawa Barat.

Jawa Barat dan Lombok merupakan destinasi pariwisata yang memiliki potensi bencana alam, khususnya gempa. Sementara Riau dikenal memiliki karakteristik bencana kabut asap. ”Manajemen Krisis Kepariwisataan fokus pada upaya mitigasi dan strategi kehumasan,” ungkap Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti kemarin (18/9).

Lebih lanjut Guntur menjelaskan bahwa keberadaan MKK di daerah dapat menjadi perpanjangan tangan Kementerian Pariwisata. Saat ini Kemenpar tidak memiliki struktur komando horizontal langsung dengan dinas di daerah. MKK Daerah diharapkan dapat menjadi tangan pertama bagi pemerintah pusat untuk menjangkau keadaan krisis saat sedang terjadi di daerah.

”Kita menyadari bahwa banyak daerah di Indonesia yang memiliki potensi untuk menjadi destinasi pariwisata. Namun, bagaimana cara kita menangani situasi krisis sehingga destinasi wisata tersebut bisa segera pulih setelah terdampak bencana,” ujarnya.

Mengenai kesiapan NTB, Kepala Dinas Pariwisata NTB HL Mohammad Faozal mengatakan, pihaknya akan memperkuat koordinasi dan pola kerja lintas pihak. Latar belakang NTB sebagai lokasi wisata yang pernah mengalami bencana alam.

”Pasca gempa bumi NTB pada 2018, pihak asing selalu menanyakan apakah NTB sudah punya disaster management,” ujarnya.

Sementara itu Jabar dan Riau tengah disiapkan Kemenpar. Penguatan SDM akan dilakukan. Kemenpar harapkan pemda proaktif. (lyn/JPG/r6)

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © infontbnow. Designed by OddThemes