Rekapitulasi Hasil Pilkada Berlangsung, Warga Tunggu Hasil Resmi
Pungut Hitung Pilkada NTB 2024 Sukses, Andil Semua Jajaran
Seluruh proses pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara pada Pilkada Serentak di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 27 November 2024 berjalan dengan sukses dan aman. Situasi dan kondisi ini tentunya melibatkan banyak pihak tanpa terkecuali baik itu masyarakat, Bawaslu, Forkompinda, parpol, serta Paslon.
KPU NTB selaku penyelenggara memberikan apresiasi yang tinggi terhadap seluruh pihak ini, sehingga seluruh tahapan yang ada sesuai yang diharapkan.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran keamanan yakni TNI/Polri, dukungan dari pemerintah daerah yang sangat luar biasa sehingga semua proses distribusi logistik, pengamanan logistik sampai ke pengamanan TPS sangat luar biasa," kata, Ketua KPU NTB Muhammad Khuwailid, Kamis (28/11/2024) sore dalam jumpa persnya di Kantor KPU NTB.
Ia menegaskan bahwa yang patut disyukuri yakni proses pemungutan dan penghitungan suara di seluruh wilayah NTB berjalan dengan baik. Walaupun memang ada beberapa kejadian yang perlu atensi. Seperti halnya, penganiayaan yang terjadi di Kabupaten Bima.
Kejadian tersebut tegasnya, tidak menggangu proses pemungutan suara secara luas. Hanya terjadi jeda (berhenti) sementara untuk penanganan kasus tersebut. Selain itu juga ada beberapa petugas KPPS yang kelelahan sehingga dilakukan perawatan dan cepat tertangani.
"Alhamdulillah anggota KPPS ini menunaikan tugas pungut hitung," ucapnya.
Lebih jauh disebutkan Khuwailid, upaya-upaya yang dilakukan KPU sebagai penyelenggara pemilu terkait persoalan-persoalan di lapangan mulai dari provinsi, kabupaten, kecamatan, desa bahkan KPPS smuanya sangat solid melaksanakan tugas pemungutan dan penghitungan suara.
"Dibeberapa tempat memang akibat cuaca pada tanggal 27 itu sempat ada beberapa titik. Contoh itu di Kota Bima akibat dari hujan yang sangat deras maka penghitungan suara, mulai dilaksanakan pada pukul 15.00 Wita," jelasnya.
Sementara itu Agus Hilman Anggota KPU NTB menambahkan bahwa penyelenggara selanjutnya melakukan proses rekapitulasi yang dinilai hari ini 28 November hingga 3 Desember 2024 ditingkat Kecamatan. Selanjutnya pada 29 November sampai 6 Desember 2024, rekapitulasi tingkat Kabupaten Kota.
"Dan kami berharap agar proses ini untuk terus dikawal oleh publik, oleh masyarakat insan pers," ungkapnya.
Hilman menegaskan bahwa sudah proses quick count yang dilakukan oleh lembaga resmi dan terdaftar di KPU dan telah mengeluarkan hasil. Tapi hasil yang resmi tetap harus menunggu dari KPU.
Karenanya masyarakat diminta tetap tenang dan juga tetap menunggu proses rekapitulasi di tingkat Kecamatan, Kabupaten Kota hingga Provinsi NTB.
"Dan dalam proses ini tentu kita berharap kepada seluruh warga NTB juga mengawal proses rekapitulasi itu baik di Kecamatan. Hari ini mulai di Kota Mataram dan di ikuti Kabupaten Kota yang lain pada tanggal 29 November 2024 sampai selesai dan nanti pada rekapitulasi tingkat Kabupaten Kota hingga ke Provinsi NTB untuk pemilihan gubernur," tandasnya.
H-1 Pencoblosan, KPU NTB Monitoring Distribusi Logistik Pilkada ke Desa
Presiden Prabowo Subianto Ingin Sidang Paripurna DPR-MPR Tahun 2028 di IKN Nusantara

Ratusan Personel TNI Bantu Polri Amankan Pilkada NTB 2024
"Jadi, dari 2.929 personel yang kami siapkan untuk pengamanan Pilkada, ada sekitar kurang lebih 400 sampai 500 personel yang kami perbantukan ke Polda NTB dan jajaran," kata Brigjen TNI Agus Bhakti saat ditemui di Lombok Timur, Kamis.
Untuk sisa dari ribuan personel yang tidak diperbantukan ke Polri, jelas dia, disebar ke seluruh wilayah pengamanan kabupaten/kota di NTB.
"Pelaksanaan pengamanannya untuk sisa yang tidak diperbantukan ke Polda NTB dan jajaran, itu dikendalikan masing-masing Dandim (komandan distrik militer) dan Danrem," ujarnya.
Untuk tahapan Pilkada terkini, yakni dalam masa kampanye, Brigjen Agus Bhakti memastikan seluruh personelnya akan menjalankan tugas dengan tetap menjaga netralitas dan fungsi pengamanan.
"Sesuai amanah undang-undang, ada dua tugas TNI, jaga netralitas dan mengamankan (Pilkada). Dalam tugas pengamanan, semua tahapan harus siap. Sekarang kampanye, terus minggu tenang, dan lanjut ke pendistribusian logistik, pemungutan suara. Pada intinya, TNI melakukan pengamanan sampai pada tahap akhir, pelantikan," ucap dia.
Lebih lanjut, Brigjen Agus Bhakti mengingatkan masyarakat untuk mendukung upaya TNI dan Polri dalam menjaga keamanan agar pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 ini berjalan sukses dan lancar tanpa gangguan.
"Kami turut mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing dengan berita hoaks atau isu negatif yang belum tentu kebenarannya dan yang bisa memecah belah kesatuan," kata Brigjen Agus Bhakti.
Menurut dia, perbedaan pilihan itu hal yang wajar dan menjadi bagian dari ciri khas sebuah negara berdemokrasi.
"Perbedaan itu pasti ada, tetapi perlu diingat jaga persatuan dan kesatuan, bahwa kita semua bagian dari rakyat Indonesia dan Provinsi NTB," kata Brigjen Agus Bhakti.
Komitmen Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo, Polres Bima Ungkap Kasus TPPO
Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Polda NTB berhasil mengungkap Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO dan mengamankan 2 orang tersangka.
Pj Gubernur NTB Ajak Masyarakat Sambut Pilkada dengan Riang Gembira
Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Hassanudin, mengajak seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat untuk menyambut pesta demokrasi dengan penuh suka cita. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Pilkada Serentak yang digelar di Mataram, Jumat (22/11/2024).
“Tagline kita adalah Pemilu Damai. Saya mengajak masyarakat NTB, dari 10 kabupaten/kota, 117 kecamatan, dan 1.166 desa dan kelurahan, untuk menyambut pesta demokrasi ini dengan riang gembira,” ujar Hassanudin.
Pj Gubernur menegaskan pentingnya menjaga kondusifitas dan menghormati perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi yang rencananya akan digelar pada 27 November mendatang. Ia menekankan bahwa perbedaan pilihan merupakan hal wajar dalam proses berdemokrasi dan tidak boleh mengganggu kerukunan serta keberagaman masyarakat.
“Perbedaan pilihan itu lumrah. Meskipun kita berbeda pilihan, mari tetap menjaga kerukunan beragama dan berbangsa,” imbuh mantan Pj Gubernur Sumatera Utara itu.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB juga mengungkapkan bahwa terdapat total 35 pasangan calon (paslon) yang akan bertarung di Pilkada Serentak. Dari jumlah tersebut, tiga paslon akan bersaing di Pemilihan Gubernur (Pilgub), sementara 32 paslon lainnya bertarung di Pemilihan Bupati dan Walikota di sembilan kabupaten/kota se-NTB.
Berikut rincian paslon yang akan bertarung di masing-masing wilayah:
- Kota Bima: 3 paslon
- Kabupaten Bima: 2 paslon
- Kabupaten Dompu: 2 paslon
- Kabupaten Sumbawa: 4 paslon
- Kabupaten Sumbawa Barat: 4 paslon
- Kabupaten Lombok Timur: 5 paslon
- Kabupaten Lombok Tengah: 3 paslon
- Kabupaten Lombok Barat: 4 paslon
- Kabupaten Lombok Utara: 3 paslon
- Kota Mataram: 2 paslon
Hassanudin berharap proses demokrasi berjalan dengan damai dan siapapun yang terpilih nantinya dapat diterima sebagai bagian dari konsekuensi kompetisi demokrasi.
“Jumlah semuanya ada 35 paslon. Harapannya, siapa pun yang kalah atau menang, itulah hasil dari proses demokrasi yang harus kita hormati,” tutupnya.
Dengan suasana yang kondusif dan penuh semangat, Pilkada Serentak 2024 di NTB diharapkan menjadi momen penting dalam menjaga keutuhan persatuan dan kemajuan daerah.